Menurut legenda (ingat! hanya sebuah legenda), puteri
duyung adalah makhluk air yang memiliki kepala dan tubuh layaknya
seorang perempuan dan ekor menyerupai ikan. Ikan duyung hidup di dasar
laut dan dikatakan merupakan seorang puteri yang telah disumpah
sebahagian anggotanya daripada paras pinggang hingga ke kaki menjadi
ikan.
Puteri duyung merupakan makhluk legendaris yang ceritanya sudah beredar
berabad-abad yang lalu. Mereka termasuk salah satu makhluk legendaris
separuh manusia separuh hewan. Cerita mengenai ikan duyung wujud dalam
hampir semua masyarakat di dunia. Dalam mitologi Yunani, ikan duyung
dikatakan selalu menggoda para pelaut yang lalai. Sesiapa yang tergoda
akan menemui ajalnya. Masyarakat Babilonia pula menyembah puteri duyung
sebagai dewa laut yang dikenal sebagai Ea atau Oannes. Oannes
digambarkan sebagai duyung jantan.
Cerita tentang ikan duyung atau puteri duyung pertama kali ditemukan di
Assyria. Cerita itu berkisah tentang Dewi Atargatis, Ibu dari ratu
Assyria, Semiramis. Dewi Atargatis jatuh hati pada seorang gembala, yang
kemudian terbunuh olehnya. Karena malu, ia menceburkan diri ke danau
untuk mengubah diri menjadi ikan. Namun, air tidak bisa mengubah dirinya
sepenuhnya karena ia masih memiliki kekuatan sebagai seorang Dewi.
Akhirnya, hanya separuh tubuhnya yang menjadi ikan.
Legenda Yunani yang terkenal menceritakan bahwa puteri duyung adalah
Thessalonike, adik Alexander Agung yang berubah menjadi duyung setelah
meninggal. Dia hidup setelah mati sebagai puteri duyung di laut Aegea,
dan selalu menanyakan nasib kakaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar