SEBUAH penelitian baru menemukan bahwa perempuan yang menghabiskan
rata-rata 3 jam sehari di bawah sinar matahari dapat mengalami
penuruanan risiko terkena kanker payudara hingga setengahnya. Ini adalah
hasil terbaru dalam serangkaian studi yang menambah bukti sudah kuat
bahwa matahari memiliki vitamin yang membantu mencegah kanker.
Para peneliti di Universitas Toronto menemukan bahwa berada di luar
ruangan menstimulasi produksi vitamin dan terpapar sinar matahari selama
21 jam seminggu antara April dan Oktober melipatgandakan risiko terkena
tumor, seperti laporan Daily Star.
Meskipun kita bisa mendapatkan vitamin D dari makanan seperti lemak
ikan, susu dan telur, sekitar 90 persen vitamin D dihasilkan pada kulit
oleh paparan sinar ultraviolet.
Uji laboratorium menunjukkan bahwa sel-sel payudara mampu mengonversi
vitamin D menjadi suatu hormon yang memiliki sifat antikanker.
Untuk mengukur bagaimana paparan sinar matahari memengaruhi perkembangan
kanker, para peneliti membandingkan 3.101 korban payudara kanker dengan
3.471 perempuan sehat yang tidak menderita tumor.
Setiap sukarelawa ditanya seberapa banyak waktu yang mereka habiskan di
luar ruangan dari musim semi ke musim gugur selama empat tahap kehidupan
dari remaja sampai usia 74 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang menghabiskan
setidaknya 21 jam seminggu terpapar sinar UV dari matahari di usia
remaja mereka, 29 persen memiliki risiko lebih kecil menderita kanker
daripada mereka yang menghabiskan kurang dari 1 jam sehari.
Saat mereka mencapai usia 20-30an, risiko menurun menjadi 36 persen.
Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam American Journal of
Epidemiology edisi Juni 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar