Jumat, 27 April 2012

JAJULUK ATAU GELAR SUKU KOMERING

Pemberian jajuluk/gelar merupakan hal yang wajib untuk orang yang sudah menikah bagi suku komering.
Pemberian jajuluk/gelar tersebut bisa langsung diberikan beberapa saat setelah dinikahkan atau kalau waktu dan tempat tidak memungkinkan bisa diberikan dilain waktu.
Pemberian jajuluk/gelar ini bertujuan untuk menandakan bahwa pasangan mempelai sudah melaksanakan proses pernikahan sesuai dengan adat suku komering.
Dibawah ini ada teks yang dibaca atau diucapkan saat proses pemberian jajuluk/gelar.



Assalaamualaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh,
Bapak/Ibu segenap hadirin yang kami muliakan.
Pemberian Gelar didaerah Kumoring, di sebut
“NABUH JAJULUK”
“NABUH” artinya membunyikan sesuatu meminta perhatian kepada khalayak ramai bahwa ada masalah penting yang akan diberitahukan.
“JAJULUK” disebut juga “ADOK” diartikan dalam bahasa Indonesia Gelar, Namun demikian bukanlah berarti bahwa jajuluk didaerah Kumoring sederajat dengan Titel Kesarjanaan dan bukan pula gelar kebangsawanan yang berlaku turun temurun. Tetapi semata mata gelar kemasyarakatan yang diatur dan ditetapkan oleh adat setempat.
Gelar diberikan kepada anak lelaki atau perempuan yang sudah menikah dengan tujuan;
  1. Membedakan antara lelaki yang sudah atau pernah beristri dengan lelaki yang belum beristri, dan antara perempuan yang sudah bersuami dan yang belum pernah bersuami
  2. Untuk mengetahui asal usul keturuan penyadang gelar
  3. Melalui gelar, dapat pula diketahui status yang bersangkutan, apakah anak laki – laki pertama , kedua dan seterusnya. Karena rangkuman kata-kata dikemas dalam gelar tersebut tercermin identitasnya.
  4. Dengan menggunakan gelar dalam panggilan sehari-hari berarti resmi telah diakui menjadi warga baru kaum dewasa, yang telah dibebani tugas-tugas kemasyarakatan.
Sebagai pengantar dari pengumuman /penyampaian gelar ini Mohon izin sejenak kepada hadirin untuk melantunkan salah satu kesenian daerah  Kumoring yang disebut “CANGGOT”SIKANDUA NGALIMPURA PARMISI DIKAWARI GA NUMPANG BUCURITA AMBITI ANDI-ANDI

SERENDAH HATI, SAYA BERKATA DITUJUKAN KEPADA TAMU SEMUA MOHON IZIN , NUMPANG BERBICARA MENGURAIKAN, RANGKAIAN CERITA
NGABULKO KINA HAGA NUNGGUK KO IRAK HATI .............. RIK...........  SORTO KOLPAH PIWARI
MENYAMPAIKAN NIAT BERSAMA (NAMA SOHIBUL HAJAT LAKI-LAKI) DAN (NAMA SOHIBUL HAJAT PEREMPUAN) SERTA SANAK KELUARGA
ONJAK TIUH MINANGA KOK PAKAT RAMI-RAMI NYARAYA SIKANDUA KILU IZIN DI GUSTI
BERASAL DARI DESA MENANGA SUDAH SEPAKAT, PENDAPAT BERSAMA, MEMPERCAYAKAN, KEPADA SAYA MOHON PERKENAN , TAMU SEMUA
KAMANAKAN SIKAMJA TOLAHNA ONJAK PAIJA BARONG TURUN DUNIA PANGONJUK JAK SAI TUHA
KEPONAKAN KAMI TERCINTA NAMANYA DIBERI SEJAK LAMA KETIKA IA LAHIR KE DUNIA ANUGRAH DARI ORANG TUANYA
GIGIH FORDA NAMA DIPAKAI SAUNISA POCAKNYA HOLAU BAGI NA
GIGIH FORDA NAMA SUDAH DIPAKAI, SELAMA HAYATNYA SANGAT SERASI TERLIHAT NYATA BERARTI BAIK, BAGINYA
HARANI KABIANSA TITABUHKO JAJULUK NA KA HANING KA HUNINGA LAJU GA KA INJAKNA.
HARI INI TIBA WAKTUNYA JAJULUK RESMI, DIBERIKAN KEPADANYA MOHON DISIMAK, DENGAN SEKSAMA





Demikian teks atau kata-kata yang dibaca atau diucapkan pada saat proses pemberian jajuluk/gelar menurut adat suku komering. Mengenai pengucapan bahasa komering memang sedikit ada perbedaan dialeg, tapi maknanya tetap sama.
*Sebagai catatan dialeg yang dipakai oleh orang-orang suku komering terkadang lain desa saja sudah berbeda dialegnya.


Segala kekurangan dan kekeliruan yang ada ditulisan ini penulis mohon untuk dimaafkan, mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

SIKIN DUA LAYONDA NAWAI
SIKIN DUA BIH NGINJUK PANDAI
KALAU BUGUNA
KALAU UWAT HORTINA


Wassalam..................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar