Anda termasuk laki-laki yang sering cekcok dengan pasangan? Atau
berkeluh, "Apa sih maunya perempuan ini?" Itu wajar. Menurut Louann
Brizendine, pengarang Buku "The Female Brain", otak perempuan memang
beda dengan otak laki-laki. "Tidak ada otak yang unisex," ujar pakar
psikiatri saraf dari Universitas California San Francisco Amerika
Serikat ini. Berikut 7 Isi Otak Perempuan Yang Perlu Diketahui
Laki-Laki, yaitu :
1. Doyan mengambil resiko seiring bertambah
usia Perempuan di atas 50 tahun memiliki motivasi lebih tinggi melakukan
hal-hal baru. Mulai dari menyumbang untuk komunitas lokal, sampai
bertualang ke tempat jauh. "Perempuan ingin melakukan sesuatu untuk
dirinya setelah sekian lama mengasuh keluarga," kata Brizendine.
2.
Mengalami pubertas kedua di usia 40-an Biasanya terjadi sekitar umur
43. Masa ini disebut perimenopause. Di masa ini perempuan mendapat
menstruasi yang tak menentu, sering berkeringat berlebih saat tidur, dan
mengalami perubahan hormon sehingga moodnya naik-turun. Menurut
Brizendine, masa perimenopause berlangsung antara dua sampai sembilan
tahun.
3. Mengasuh anak bisa membuat perempuan tenang. Menyusui
bisa menghilangkan stres. Jurnal of Neuroscience pada 2005 menyatakan
efek menyusui pada ibu bisa lebih menenangkan ketimbang penggunaan
kokain. "Pada masa ini perempuan ingin semuanya teratur, termasuk
suaminya," katanya.
4. Otak perempuan menciut selama hamil.
Jangan emosi jika istri mendadak lemot saat hamil. Penelitian menunjukan
otak perempuan menciut sebanyak empat persen selama masa kehamilan.
"Tenang saja, akan normal dalam enam bulan setelah kelahiran," kata
Brizendine. Selama hamil, perempuan juga tidur lebih banyak. Sebab
hormon progesteron, yang membuat kantuk, meningkat sampai 30 kali lipat
selama delapan pekan pertama kehamilan.
5. Rangsangan seksualnya
mudah padam. Bagi perempuan, orgasme didapat jika beberapa bagian dari
otaknya tertutup. Sayangnya, banyak hal yang bisa membuat bagian itu
kembali terbuka. Mulai dari marah, rasa tidak percaya, bahkan kaki yang
kedinginan. "Bagi laki-laki foreplay berlaku tiga menit sebelum
berhubungan, bagi perempuan 24 jam sebelumnya," kata Brizendine.
6.
Perempuan hindari agresi. Perempuan cenderung menhindari konfrontasi
dan agresi fisik. Hal ini, Brizendine mengatakan, berasal dari insting
keibuan yang mengingat kelangsungan hidup anak-anaknya.
7. Lebih
rentan rasa sakit. Berbagai studi sepuluh tahun terakhir menunjukan
otak perempuan lebih sensitif terhadap rasa sakit dan stres. "Hal ini
menjelaskan kenapa perempuan lebih rentan terhadap depresi dan stres
pasca trauma," kata Brizendine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar