KEPERAWANAN di
 masyarakat kita ternyata dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting 
dalam tubuh seorang wanita, dianggap suci, dan harga dari seorang 
wanita. Hasil polling HanyaLelaki.COM menunjukan 54,79% dari 303 
responden menganggap keperawanan penting sekali. Namun, bagaimana kalau 
hal yang satu ini hilang? hilang bukan karena keinginan si wanita, 
hilang karena sesuatu dan lain hal. Bagaimanakah cara memperbaharuinya?
                           
                              Setidaknya, ada dua cara bagaimana mengembalikan keperawanan seorang wanita. yaitu dengan cara operasi dan kalau Anda takut akan operasi, Anda dapat melakukan olahraga khusus untuk mengencangkan otot-otot vagina Anda.
                           
Operasi
 adalah cara yang paling tepat untuk mengembalikan keperawanan seorang 
wanita. Operasi ini adalah operasi untuk merestorasi Hymenal Ring. Biasanya para gynecologe
 dapat melakukan ini di tempat mereka praktek dan melakukan pembiusan 
lokal. Memang hal ini sulit ditemukan di Indonesia, sebagian besar orang
 yang ingin mengoperasi kembali keperawanan mereka, mereka lebih memilih
 melakukannya di negara tetangga kita Singapura.
                           
Anda
 juga harus memilih bahan yang tepat untuk melakukan pembedahan 
tersebut, bila Anda memilih bahan yang tahan lebih lama, semakin lama 
pula keperawanan Anda dapat bertahan. Dalam pengoperasian tersebut 
setiap bagian dari Hymenal Ring tersebut akan dipotong, kemudian 
The Ring dijahit kembali dengan sekali jahitan yang memutar, dan 
menyembunyikan jahitan tersebut dibawah mucosa atau selaput. Diameter 
dari Hymenal Ring yang telah diperbaiki tersebut kira-kira satu 
inchi. Setelah ini, bila Anda melakukan hubungan seksual pertama kali, 
sang pria pasti akan merasakan the `popping` feeling dan menyatakan bahwa Anda masih perawan.
                           
Adanya pendarahan juga merupakan sesuatu yang penting untuk memastikan bahwa Anda Perawan atau tidak, karena Hymenal Ring
 yang sudah dijahit kembali belum tentu mengeluarkan darah. Ada cara 
bagaimana mengatasi hal ini. Yaitu dengan penggunaan `tampon` dan pil 
KB. Sang wanita mengkonsumsi pil KB, merencanakan `bulan madu` mereka 
tepat pada saat dia sedang mendapatkan `tamu bulanan` (tentunya tanpa 
sepengetahuan sang suami) dan menggunakan tampon. Tampon dicopot ketika 
hendak akan melakukan hubungan seksual, dan Anda pasti akan mendapatkan 
`darah` pada malam pertama Anda.
                           
Itu 
adalah cara bagaimana untuk mengatasi keperawanan yang hilang secara 
fisikal, lalu bagaimana dengan mental orang itu sendiri?
                           
Secara
 mental mungkin agak sulit bila seorang wanita kehilangan 
keperawanannya, terutama bila seorang wanita menjunjung tinggi 
nilai-nilai tradisional yang selama hidupnya diajarkan oleh orangtuanya.
 Tak jarang seorang wanita dapat menjadi gila karena kehilangan 
keperawanannya, walaupun saat ini banyak juga wanita yang tidak 
menganggap hal itu penting.
                           
Biasanya 
wanita yang mengalami gangguan mental mengalami kejadian yang tragis 
dalam kehidupan seperti korban pemerkosaan, atau kecelakaan, sehingga 
kehilangan keperawanan merupakan sesuatu hal yang paling `menghancurkan`
 diri sang wanita tersebut.
                           
Lain 
halnya dengan wanita yang tidak terlalu memikirkan hal-hal tersebut. 
Entah apa yang terjadi, apakah karena pengaruh kehidupan barat yang 
secara dominan kita dapat melalui berbagai media massa atau mungkin 
orang menganggap `keperawanan` itu sesuatu yang kuno. Lebih menyedihkan 
lagi kalau para wanita sudah tidak peduli tentang hal yang satu ini dan 
melakukan hubungan seksual secara sembarangan. Dan AIDS pun berkembang.
                           
Jadi
 begitulah seputar keperawanan, walaupun banyak orang yang sudah tidak 
peduli lagi, tapi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan 
sebaiknya Anda menjaganya dengan baik.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar